Tugas
berat yang di emban oleh seorang guru sangatlah mulia. Guru adalah
pahlawan tanpa jasa. Mengabdi terhadap nusa dan bangsa untuk
mencerdaskan generasi muda. Berjuang setiap hari untuk memberikan
motifasi dan inspirasi kepada peserta didiknya agar menjadi manusia yang
optimis untuk menata masa depannya. Mulia..itulah kata yang bisa
disematkan kepadanya. Walaupun gaji pas-pasan tapi semangat juang untuk
membangun generasi muda sangatlah tinggi. Apalah artinya tahta yang
tinggi, hayan sebagai beban pundak negeri ini. Mobil mewah, gaji
selangit, toh akhirnya korupsi. Apalah artinya semua itu. Guru adalah
harapan Bangsa. Bukan Menteri, bukan pula Presiden. Dipundak seorang
guru teremban tugas yang sangat dan amat berat yakni mempersiapkan tunas
Bangsa untuk menjadi Menteri dan Presiden. Alangkah bahagianya seorang
guru melihat peserta didiknya menjadi manusia yang paripurna (Insane
Kamil). Kesalahan terbesar ketika banyak yang mengira bahwa menjadi guru
adalah muda. Mudah ketika sebatas mengajar, menyampaikan materi di
kelas, tanpa memperhatiakn apa yang telah didapatkan oleh peserta
didiknya. Guru sejati adalah guru yang mampu memberikan dan menumbuhkan
inspirasi agar peserta didiknya dapat berkembang potensinya secara
optimal. Didunia ini semua guru bisa mengajar, tapi sedikit sekali guru
yang mampu memberikan motivasi dan inspirasi kepada peserta didiknya.
Kebanyakan guru melemahkan potensi peserta didiknya dan sering
melupakan bahwa tugasnya adalah sebagai orang tua kedua bagi muridnya.
Bayangkan batapa banyak peserta didik yang mengharapkan sentuhan kasih
sayang. Kepada siapa lagi mereka mengharap. Kasus broken home,
permasalahan ekonomi, lingkungan yang tidak kondusif menjadi tantang
terbesar bagi seorang guru. Dalam kondisi seperti itu, Guru dituntut
mampu mengarahkan dan meningkatkan potensi peserta didiknya. Jika
potensi peserta didiknya tidak mampu diarahkan dan dikembangkan dengan
baik maka potensi tersebut akan menjadi potensi negative yang pada
akhirnya bukan melahirkan generasi yang mampu membangun Bangsa melainkan
meruntuhkan Bangsa. Jangan heran, jika di Negeri ini banyak sekali
pelanggaran yang terjadi, mulai dari pejabat kelas teri sanpai pejabat
berdasi. Jadi pantaslah bahwa di tangan Gurulah harapan negeri ini.
Gurulah yang menjadi kunci maju atau tidaknya negeri ini.
Himne Guru (L/S = Sartono)
Terpujilah wahai engkau Ibu Bapak Guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
S’bagai prasasti t’rima kasihku ‘tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa
By :___96__
0 komentar:
Posting Komentar